DPC HSNI Se-Riau Diminta Maksimalkan Potensi Perikanan

Pekanbaru,Galamedia.co.id –– Sekjen DPP Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI), Dr. Ir. Anton Leonard, SP, MM, mendorong para pengurus cabang (DPC) di Riau untuk kembali menghidupkan semangat perjuangan nelayan.

Hal ini disampaikannya dalam Musyawarah Daerah (Musda) HNSI Riau yang digelar di Hotel Furaya Pekanbaru, 11 Juli 2025. “Saya harap HNSI Riau bisa hidup kembali. Riau ini spesifik. Ada sungai yang panjang, laut yang luas, dan banyak ikan yang tersembunyi di dalamnya. Jangan biarkan potensi ini tidak tergarap maksimal,” ujar Anton.

Menurutnya, peran DPC sangat vital dalam menggerakkan organisasi dari bawah. Dalam sistem HNSI, kekuatan utama justru datang dari tingkat daerah. DPC menjadi penentu arah kebijakan dengan memilih langsung Ketua DPD maupun DPP.

“Asal DPC-nya solid, nelayannya rukun dan dibina dengan baik, maka kesejahteraan akan mengikuti. Bahagia atau tidaknya nelayan, itu tergantung kinerja DPC,” tegasnya.

Anton juga menyoroti potensi luar biasa sektor perikanan di Riau. Selain memiliki bentang alam yang luas dan kaya ikan, Riau juga memiliki peluang besar di sektor budidaya.

“Tinggal pilih jenis ikannya dan cari investor. Semua daerah di Riau itu potensial. Ditambah lagi, posisi kita dekat dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand—pasar ekspor sangat terbuka,” jelasnya.

Ia juga menepis anggapan bahwa keluarga nelayan identik dengan kemiskinan. Menurut Anton, perputaran ekonomi di kalangan nelayan justru sangat cepat. “Yang sering luput dari perhatian adalah potensi ekonomi riil mereka. Ini yang harus diangkat dan diperkuat,” katanya.

Anton mengingatkan bahwa jauh sebelum isu kelautan populer di wilayah timur Indonesia, nama Bagansiapiapi di Riau sudah dikenal sebagai salah satu penghasil ikan terbesar di dunia.

“Apa yang diragukan? Sumber ikan itu ada di Riau. Kita hanya perlu menata ulang strategi dan memperkuat budidaya,” tambahnya.

Musda kali ini, lanjut Anton, menjadi momen penting untuk merumuskan program kerja HNSI Riau selama lima tahun ke depan. Ia berharap para pengurus dan anggota bisa memanfaatkan forum ini sebagai ruang konsolidasi dan kebangkitan organisasi.

“Bergembiralah dengan Musda ini. Inilah panggung untuk menyusun masa depan HNSI dan nelayan Riau,” ucapnya.

Saat ini, dari 38 provinsi di Indonesia, baru sebagian yang memiliki kepengurusan HNSI tingkat provinsi. Di Sumatera, wilayah yang sudah terbentuk antara lain Sumut, Kepri, Bangka Belitung, Sumsel, Lampung, dan Riau. Sementara Sumbar, Jateng, dan Aceh masih dalam proses pembentukan.

“Kita ingin sungguh-sungguh mengurus nelayan, laut, dan perikanan kita. Suatu saat, Riau akan kembali berjaya sebagai lumbung ikan nasional, dan kesejahteraan nelayan akan terwujud,” katanya.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.