Pemko Sweeping Anak Balita Demi Turunkan Angka Stunting Di Pekanbaru

Pekanbaru,Galamedia.co.id — Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru, menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2025 di kota ini bisa turun. Tahun lalu angka prevalensi stunting di Kota Pekanbaru berkisar 8,7 persen.

Ada sejumlah upaya yang telah dilakukan guna menekan angka stunting dan gizi buruk. Upaya tersebut agar tidak ada lagi anak yang terindikasi mengalami gangguan tumbuh kembang hingga gizi buruk.

“Upaya yang kita lakukan diantaranya adalah sweeping anak stunting. Cara ini untuk melakukan deteksi dini terhadap anak dengan kondisi stunting,” kata Plh Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Zulhelmi Arifin, Rabu (20/8).

Dirinya tidak ingin ada lagi anak yang dalam kondisi gangguan tumbuh kembang dan gizi buruk. Sweeping ini juga bertujuan untuk menginventarisir keberadaan anak-anak yang berpotensi mengalami stunting.

“Kita siapkan formatnya untuk inventarisir jumlah anak-anak dengan kondisi gangguan pertumbuhan,” ungkapnya.

Zulhelmi mendorong kader posyandu dan kader KB bergerak di lapangan secara door to door. Mereka bisa mendatangi rumah anak dengan kondisi stunting dan gizi buruk lantas membawanya ke posyandu.

Dari pendataan yang telah dilakukan hingga saat ini, ada 7.390 anak yang tercatat memiliki gizi kurang hingga teridentifikasi stunting.

“Setelah itu didata dan dilaporkan ke puskesmas, lantas anak tersebut dalam pantauan dinas kesehatan,” paparnya.

Anak-anak yang terindikasi mengalami gangguan tumbuh kembang dan gizi buruk bakal mendapat Pemberian Makan Tambahan (PMT). Ia mengingatkan proses pendataan bisa berlangsung secara satu bulan.

“Satu bulan berikutnya kita salurkan PMT untuk anak-anak tersebut,” jelasnya.

Anak-anak itu juga bakal vitamin selama tiga bulan. Mereka bakal mendapat intervensi agar berat dan tinggi badan anak-anak tersebut bisa membaik.

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.