PEKANBARU, (GM) – Presidium Pusat (PP) Gabungan Aksi Mahasiswa Alumni Riau (GAMARI) Sesalkan aksi penggiringan masa yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa untuk Keadilan Riau (Amuk Riau) di Jakarta pada senin (16/3/2020) kemarin.
Pasalnya, menurut Larshen Yunus S.Sos Sc SH M.Si, selaku Ketua PP GAMARI, keterlibatan masa aksi tersebut perlu dicurigai. karena dalam aspek identitas masa tersebut dicurigai bahagian dari masa bayaran.
“Kami faham betul dinamika di Jakarta itu. Mungkin situasi, kondisi dan tuntutan kebutuhan, membuat adik-adik yang mengaku mahasiswa itu melakukan unjuk rasa. Saya Sesalkan, kenapa mereka berani menuding hal-hal krusial, tudingan dengan unsur politik sangat berbahaya, ditengah hiruk pikuk Pilkada Serentak tahun ini,” ujar Larshen Yunus melalui keterangan tertulis yang diterima Galamedia.co.id
Pihaknya menuding aksi tersebut ditenggarai oleh lawan politik Bakal calon Bupati Bengkalis tersebut,sebab
Tuduhan yang disampaikan Aliansi Amuk itu tidak mempunyai dasar yang jelas dan sarat akan Fitnah.
“Kami dari PP GAMARI sangat menyesalkan perbuatan oknum-oknum yang tak bertanggung jawab seperti itu. Dugaan kami,” paparnya.
Sampai diterbitkannya berita ini, PP GAMARI berencana akan pergi ke Jakarta dan Langsung mencari tahu secara detail, dengan menyisir masa aksi bayaran tersebut.
“Nama Indra Gunawan sudah terganggu. Beliau sudah lama Ikhtiar dan Istiqomah untuk Mewakafkan diri menjadi Pemimpin di Bengkalis. Bahkan, jabatan sekaliber Ketua DPRD Provinsi Riau rela akan ditinggalkan, hanya untuk Negeri Junjungan tersebut,” imbuhnya
“Kami akan pastikan, bahwa masa aksi yang mengatasnamakan Amuk Riau itu murni Demo Bayaran dan apabila terbukti, maka terpenuhilah unsur Delik Pencemaran Nama Baik, maka setelah itu kamipun akan Laporkan kasus tersebut ke Bareskrim Polri,” tuturnya. ***