Pekanbaru, Galamedia.co.id — Selama dua periode kepemimpinannya firdaus-Ayat sukses dengan visi dan misi mereka dalam membangun kota Pekanbaru.
Dalam visi pertama Firdaus-Ayat menetapkan visi Pekanbaru Metropolitan Madani, yang saat ini telah tercapai dengan indikator pesatnya pembangunan di Pekanbaru pada periode pertama. Jumlah penduduk yang dulunya hanya +/- 800 ribu jiwa pada tahun 2012, saat ini berkembang menjadi 1,2 juta jiwa.
Begitu juga akses pembangunan, seperti Jalan, pelayanan public tercapai dengan baik, di bidang keagamaan pembinaan masjid paripurna, perhatian insentif guru MDTA yang juga terlaksana dengan baik.
Pada Periode kedua (2017-2022), visi yang diusung Firdaus-Ayat yakni mewujudkan Pekanbaru Smartcity Madani. Visi ini kembali sukses dijalankan.
Banyak indikator yang berhasil terlihat dan bisa diukur bersama ketika berbicara kebutuhan dasar masyarakat. JALITA (Jalan, listrik, Air Transportasi dan Telekomunikasi) bisa kita ukur bersama. Di bidang pembangunan jalan, begitu banyak pembangunan jalan yang sudah tercapai di Pekanbaru, Baik pembukaan jalan baru, peningkatan jalan, bahkan juga sudah dibangun jalan outer ring road.
Salah satu sumber PAD yang sudah terlihat jelas, yakni perparkiran, kini dikelola dengan tehnologi terkini. Yakni menerapkan pola BLUD, dengan sistem pembayaran uang elektronik. Sistem ini diyakini bisa meminimalisir kebocoran pendapatan sektor perparkiran di Pekanbaru. Pekanbaru juga sudah menerapkan perpustakaan digital.
Begitu juga untuk pengurusan surat-surat terkait kependudukan dan pencatatan sipil, pun terkait pajak. Semua sudah bisa diakses dengan mudah dan sangat smart, sesuai kemajuan zaman saat ini. Pekanbaru juga mencatat kemajuan dalam pengelolaan transportasi massal, dimana sistem transportasi di Pekanbaru dalam catatan Kementerian Perhubungan adalah salah satu yang terbaik di Indonesia. Dulu sebelum tahun 2012, jumlah armada Trans Metro Pekanbaru hanya ada 20 unit, sekarang bertambah jadi 100 unit lebih, dan telah ada koridor yang juga menjangkau wilayah Pekansikawan.
Telekomunikasi, sampai hari ini sistem telekomunikasi di Pekanbaru sudah menyeluruh/ universal dan tidak ada lagi kawasan black spot atau kosong jaringan. Ini menandakan pelayanan bidang telekomunikasi sudah terlaksana dengan baik. Indikator keberhasilan yang lain dilihat pada sektor pendidikan. Saat ini sudah berdiri ratusan fasilitas pendidikan/gedung sekolah di Pekanbaru. Baik yang dibangun pemerintah, swasta, baik itu untuk tingkat SD, SMP, SMA bahkan perguruan tinggi dalam 10 tahun terakhir. Perhatian kepada Guru MDTA juga sangat baik. Menurut catatan Kemenag, Pekanbaru adalah Kota yang menaruh perhatian tinggi terhadap insentif guru MDTA.
” Kita tak hanya membangun fisik dan wajah kota, tapi juga jiwa masyarakatnya. Dalam kehidupan beragama kita sudah membina 100 rumah ibadah dan Masjid Paripurna yang imamnya/manajemennya diberi gaji berasal dari APBD Pekanbaru,” ujar Firdaus.
Di bidang kesehatan ditunjukkan dengan banyaknya berdiri rumah sakit di Pekanbaru, juga klinik, baik yang dibangun oleh Pemerintah seperti RS Madani, dimana sebelumnya belum ada rumah sakit rujukan milik Pemerintah Kota Pekanbaru. Di samping itu 28 puskesmas ditingkatkan layanannya dari Puskesmas Rawat Jalan menjadi Puskesmas Rawat Inap serta ada puskesmas wisata. Juga berdirinya klinik-klinik oleh pelaku usaha dan Rumah Sakit. Ini menunjukkan keberhasilan Firdaus – Ayat di semua sektor. Di masa kepemimpinan Firdaus – Ayat ke pembangunan Jalan, jembatan dan flyover di Pekanbaru, dan masuknya investasi yang cukup banyak di Pekanbaru.
” Ketika orang berbicara itu bukan Firdaus-Ayat/ dana APBD yang membangun, betul, karena Pemerintah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran Daerah yang hanya 10 persen untuk membangun Kota. Namun, yang paling berperan membangun Kota ini adalah pelaku usaha atau investor. Dan pelaku usaha hanya akan datang ke Daerah yang berpotensi besar, seperti kepemimpinan yg sejuk, aman, dan Daerah yang nyaman untuk berinvestasi di Pekanbaru,” jelas Firdaus.
10 tahun masa Firdaus – Ayat ini memimpin, Pekanbaru adalah tujuan investasi yang sangat aman dan nyaman di mata pelaku usaha. Kemudahan dalam berinvestasi itu membuat Pekanbaru menjadi magnet bagi para investor luar. Firdaus – Ayat juga aktif melakukan lobi-lobi ke berbagai pihak, baik di tingkat Nasional maupun tingkat Asia, untuk membiayai pembangunan ibu Kota Provinsi ini.
KIT (Kawasan Industri Tenayan) yang sedang dalam proses pembangunan adalah salah satu bukti kerja keras Firdaus – Ayat. Sebagai salah satu proyek strategis Nasional, keberadaan KIT nantinya mampu menyerap 150 ribu tenaga kerja, dengan berdatangannya investor Nasional dan Internasional.
” KIT nantinya akan mampu setidaknya menyerap 150 ribu tenaga kerja. Di situ akan hadir industri CPO, kelistrikan dan lainnya,” jelas Firdaus. Sementara itu di kawasan perkantoran Tenaya Raya, kelak akan menjadi kawasan yang mirip Putra Jaya di Malaysia. Kawasan perkantoran ini akan dilengkapi wisata halal dan wisata religi serta budaya, yang akan melengkapi perfoma Pekabbaru sebagai Kota Smart City Madani.
” Di situ akan dibangun juga danau besar sebagai sumber air bersih dan juga destinasi wisata bagi masyarakat,” kata pria asal Kampar ini.
” Pekanbaru saat ini jadi rol model di Indonesia. Dan sepuluh tahun lagi Pekanbaru bakal jadi salah satu Kota terbesar di Indonesia dengan prediksi jumlah penduduk dua kali lipat dari sekarang, yakni sekitar 3 juta jiwa.” Dengan berbagai prestasi yang telah diraih, Firdaus – Ayat yakin kerja keras dan mimpi besarnya untuk Pekanbaru akan menjadi nyata, sekaligus menepis orang-orang yang selama ini meragukan kemampuannya menyulap Pekanbaru menjadi sebuah Kota megapolitan, suatu saat kelak.
Disamping itu 28 puskesmas ditingkatkan layanan nya dari Puskesmas Rawat Jalan menjadi puskesmas rawat inap serta ada puskesmas wisata. Juga berdirinya klinik-klinik oleh pelaku usaha dan Rumah Sakit.
Di masa kepemimpinan Firdaus-Ayat kita bisa lihat Pembangunan jalan, jembatan dan flyover di Pekanbaru, dan investasi yang cukup banyak di Pekanbaru. Ketika orang berbicara itu bukan Firdaus-Ayat/ dana APBD yang membangun, Betul, karena Pemerintah menyesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah hanya 10 persen untuk membangun kota. Namun, yang paling berperan membangun kota ini adalah pelaku usaha/ investor.
Tapi pelaku usaha itu hanya akan datang ke daerah berpotensi besar, kepemimpinan yg sejuk, aman, daerah nyaman, untuk berinvestasi di Pekanbaru. Maka Kepemimpinan Firdaus-Ayat dipandang sangat aman, nyaman oleh investor. Disanping Firdaus-Ayat juga sering dan aktif Melakukan lobi-lobi berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun tingkat Asia.
(Adv)